Kolose 3:1-17; 1 Yohanes 3:2-10; Roma 8:29. Hidup Yang Diperbaharui

 Picture1

Tema renungan kita ialah Hidup yang diperbaharui. Ada beberapa ayat Firman Tuhan yang menjadi landasan pembahasan kita saat ini yakni Kolose 3:1-17; 1 Yohannes 3:2-10; dan Roma 8:29.

Ayat-ayat Firman Tuhan ini, menegaskan kepada kita orang-orang yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat satu-satunya, bahwa kita harus selalu diperbaharui setiap hari hingga kedatanganNya yang kedua kali.

Banyak orang Kristen berpendapat, kalau ia sudah menjadi anak Tuhan, maka itu sudah cukup, ia tidak perlu lagi melakukan tanggungjawabnya sebagai anak-anak Tuhan. Maka tidaklah heran, kita sering menemukan anak-anak Tuhan yang hidupnya tidak berkenan kepada Tuhan dan tidak menjadi berkat bagi sesamanya.

Setelah kita membaca dua nats ini, maka dapat disimpulkan yakni:

  1. Paulus menulis kepada jemaat di Kolose, orang yang sudah percaya, Paulus menyebut mereka sebagai “manusia baru”. Istilah baru ini menggunakan kata “neos”, yakni baru, atau “new”. Disini Allah meletakkan landasan kehidupan baru bagi orang percaya, berbeda dengan kehidupan lama. Namun “manusia baru” ini rupanya masih bisa jatuh ke dalam dosa. Ia bukan manusia super, tapi manusia Allah yang masih bisa lalai dan jatuh dalam dosa. Oleh sebab itu Paulus menegaskan bahwa “manusia baru” itu harus terus-menerus diperbaharui. Paulus menggunakan kata “Anakainoo”, berasal dari kata Yunani “Kainos”, yang berarti baru dalam kualitas. Manusia baru harus terus menerus diperbaharui sehingga memiliki “kualitas hidup Yesus”.
  1. Paulus juga menulis dalam Roma 8: 29, bahwa orang yang sudah percaya itu dan menjadi manusia baru adalah orang yang serupa dengan gambaran AnakNya, artinya Ia telah menjadi ciptaan yang baru dimana Kristus sebagai patokan atau landasan seperti saya katakan tadi. Disini Paulus menggunakan istilah Yunani yakni: “eikon Yesus”, yang artinya serupa dengan Yesus. Jadi “manusia baru” adalah “manusia yang serupa dengan Yesus”. Manusia baru ini bukanlah manusia super sehingga Ia harus diperbaharui terus menerus hingga mencapai kualitas Yesus.
  1. Dalam 1 Yohannes 3:2-10, memberikan kepada kita pengertian dari tujuan orang yang percaya atau manusia baru atau “eikon Yesus” itu harus terus menerus diperbaharui. Yohannes seolah-olah melanjutkan apa yang dikatakan oleh Paulus bahwa “eikon Yesus” atau manusia baru yang serupa Yesus ini, harus menjadi sama seperti Yesus yakni “homois Yesus”. Yohannes mengakui bahwa manusia baru ini masih bisa jatuh ke dalam dosa, itulah sebabnya ia mengatakan bahwa “walaupun orang percaya sudah menjadi anak-anak Allah, namun belum nyata keadaannya kelak”, karena mereka masih mempunyai perjalanan yang cukup jauh yakni hingga menghadapi kedatangan Yesus kedua kali, dan mereka harus menjadi sama seperti Kristus.

Jadi “serupa dengan Yesus”, atau manusia baru, harus mencapai tingkat “menjadi sama seperti Yesus”, sehingga mereka layak bertemu Yesus. Oleh sebab itu “manusia baru” atau eikon Yesus ini harus terus menerus diperbaharui supaya menjadi sama seperti Kristus dalam hal memiliki kebenaran, kekudusan, karakter Kristus, dan ketaatan Kristus. Kalau tidak maka manusia baru ini akan mengalami nasib yang sama seperti orang-orang berdosa lainnya yang menerima murka Allah

Yesus sendiri mengatakan dalam Lukas 11:24-26:

Apabila roha jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus untuk mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: “Aku akan kembali ke rumah yang kutinggalkan itu. Maka pergilah ia mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya dan mereka masuk dan berdiam disitu. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih bruuk daripada keadaannya yangsemula”.

  1. Bagaimana caranya orang percaya atau anak-anak Allah memperbaharui hidupnya supaya menjadi sama seperti Kristus dalam hal kekudusan, kebenaran, dan karakter, dan ketaatan Kristus.
    1. Dalam 1 Yohannes 3:9-10, mengatakan bahwa dalam diri orang percaya, manusia baru itu telah diberikan “benih ilahi”, yakni anugerah Allah, sehingga benih ini harus dipelihara, dipupuk, di airi, yakni benih iman, supaya bertumbuh. Benih ilahi ini dapat bertumbuh melalui persekutuan kepada Allah, Firman Allah, dan ketekunan dalam menghadapi segala pencobaan.
    1. Dalam Kolose 3:1-9, Paulus menyebutkan bahwa orang percaya harus mematikan segala sesuatu yang duniawi dalam dirinya. Jadi inilah kelemahan-kelemahan daging yang seringkali menggoda dan menjatuhkan orang percaya. Dalam hal ini orang percaya harus selalu hidup untuk menguduskan diri, menyangkal diri, seperti yang ditulis oleh 1 Yohannes 3:2-3. Pengudusan diri ini harus melibatkan kesediaan untuk hidup benar, taat kepada Allah. Ia harus bersedia bertobat dan diperbaharui kembali apabila ia jatuh kedalam dosa.
    1. Dalam Kolose 3:11-17, Dalam ayat-ayat ini kita menemukan bahwa pembaharuan juga dicapai melalui hubungannya dengan sesama.

Ia harus mengasihi sesamanya sebagai anak-anak Allah, tidak membeda-bedakan orang atau diskriminasi atau rasialisme. Ia harus mengampuni orang yang bersalah kepadanya seperti Tuhan telah mengampuninya. Ia harus hidup dalam damai sejahtera dan bersatu dalam persekutuan dengan sesamanya seiman. Ia harus hidup dalam ucapan syukur dan pujian kepada Allah dan melakukan segala sesuatu dalam nama Yesus, artinya Ia selalu mengerjakan segala sesuatu sesuai dengan kehendak Allah.

Jadi dalam proses pembaharuan ini, maka telah melibatkan dirinya sendiri dan juga hubungannya dengan sesama. Hal ini memang tidak semudah seperti yang dapat dikatakan, namun orang percaya harus berjuang dengan kekuatan Allah untuk dapat hidup makin dewasa dalam Kristus. Saudara-saudara yang saya kasihi, marilah kita menyadari betapa kita membutuhkan Kristus dalam kehidupan iman kita agar dapat terus bertumbuh dan mengalami pembaharuan dari hari ke hari hingga kita menjadi sama seperti Kristus pada kedatanganNya. Janganlah kita meremehkan dan menyianyiakan anugerah keselamatan yang sudah kita terima. Kita harus memeliharanya hingga Ia datang kembali. Oleh sebab itu perbaharuilah dirimu senantiasa dalam Kristus Yesus.

Tuhan memberkati saudara sekalian.

Tinggalkan komentar